Review Buku #29 – Heir of Fire ‘Throne of Glass 3’ by Sarah J. Maas (2014)

asd

I wish you to become who you ­were born to be. To become queen.

Kisah Celaena berlanjut di Wendlyn. Daratan dimana dongeng bertebaran dan eksistensi monster itu benar adanya. Tempat yang mengingatkannya tentang masa lalunya sebagai Aelin Galathynius.

Wendlyn adalah tempat yang mempunyai banyak makna bagi Celaena. Tanah air ibunya. Kerajaan sepupunya. Daerah kekuasaan tantenya, “Queen Maeve of The Fae”. Terima kasih pada Chaol karena menyebabkan Raja Adarlan mengirimnya ke Wendlyn. Walaupun Raja Adarlan mengirimnya untuk membunuh raja dan pangeran Wendlyn, Celaena tidak bisa melakukannya. Ia hanya melihat sepupunya, pangeran Galan Ashryver, dari jauh. Didorong janjinya pada Nehemia, Celaena harus menemui Maeve dan mencari tahu cara menghancurkan Wrydkeys. Meskipun Celaena membenci Maeve karena ia tidak mengirim bantuan sama sekali ketika Terrassen hancur.

The people you love are just weapons that will be used against you.

Celaena bertemu dengan pria fae immortal bernama Rowan Whitethorn. Seorang Pangeran yang masih ada hubungan keluarga dengan Maeve. Rowan dikirim untuk membawa Celaena bertemu Maeve. Namun setelah bertemu, Maeve dengan angkuhnya tidak mau menjawab pertanyaan Celaena. Maeve menjanjikan jawaban atas seluruh pertanyaan Celaena jika Celaena dapat membuktikan kekuatan asli dirinya sebagai pewaris Kerajaan Terassen dan masuk ke Doranelle. Doranelle adalah kota tempat untuk para Fae yang terbukti kekuatannya “berguna”. Namun kekuatan Celaena sulit muncul karena ia tidak pernah diajarkan untuk mengontrol kekuatannnya saat kecil. Atas perintah Maeve, Rowan pun melatih Celaena.

And then I am going to rattle the stars.

Rowan mengajar Celaena dengan sangat sangat sangat tegas. Ketika Celaena menolak apa yang diperintahkan, Rowan tidak tanggung – tanggung memukul Celaena. Rowan adalah seorang immortal berumur 2000+ tahun yang mempunyai banyak pengalaman perang. Hal tersebut membuatnya susah untuk dijatuhkan oleh Celaena. Celaena belajar untuk berubah ke wujud Fae-nya dimana kupingnya akan berubah lancip (bayangkan saja tokoh Elf). Saat masuk wujud Fae, semua indranya akan meningkat pesat. Semua Fae bisa berubah menjadi binatang sebagai wujud keduanya. Tubuh manusianya yang lincah seperti burung merupakan wujud kedua Celaena (Note : gue masih bingung kenapa wujud keduanya Celaena seperti itu). Sedangkan wujud kedua Rowan adalah seekor burung elang. Celaena juga belajar menggunakan magicnya. Celaena bisa menggunakan magic api dan elemen tersebut sangat langka.

“As for Celaena, you do not have the right to wish she were not what she is. The only thing you have a right to do is decide whether you are her enemy or her friend.” 

Alasan kenapa Celaena tidak pernah melatih magicnya selama 10 tahun ini, karena ia takut dengan masa lalunya sebagai Aelin. Selama bersama Rowan, ia perlahan bisa menerima sisi Aelin pada dirinya. Proses yang panjang tersebut membuat Celaena semakin dekat dengan Rowan. Mereka berbagi rahasia dan cerita kelam masing – masing. Terbuka apa adanya. Celaena jadi merasa ada ikatan kuat dengan Rowan. Di tempat lain, tepatnya di Rifthold, Dorian dan Chaol menjadi canggung satu sama lain. Dorian masih tidak suka dengan perbuatan Chaol yang membuat Celaena pergi. Lalu Chaol sulit untuk menerima kenyataan tentang Dorian dan Celaena. Dorian mempunyai magic dan Celaena yang ternyata adalah Aelin Galathynius.

“These days, I am very glad to be a mortal, and to only have to endure this life once. These days, I don’t envy you at all.”
“And before?”
It was her turn to stare toward the horizon. “I used to wish I had a chance to see it all- and hated that I never would.”

Aedion Ashryver bekerja di bawah perintah Raja Adarlan sebagai adalah Jenderal Utara. Aedion dikenal sebagai jenderal kejam yang banyak membunuh orang sesuai perintah Raja Adarlan. Tapi ketika Chaol mengikuti dan menyelidiki Aedion, ternyata Aedion tidak benar setia pada Raja Adarlan. Aedion ikut serta dalam pergerakan rahasia untuk menurunkan Raja Adarlan. Bahkan Aedion menyembunyikan tentara yang nantinya siap untuk menyerang Adarlan. Lalu Chaol membuat kesepakatan dengan Aedion. Chaol saling bertukar informasi dengan Aedion tentang Celaena dan Raja Adarlan. Aedion pun juga memberi infromasi tentang sihir yang Chaol gunakan untuk membantu Dorian.

He would not apologize for today, or yesterday, or for any of it. And she would not ask him to, not now that she understood that in the weeks she had been looking at him it had been like gazing at a reflection. No wonder she had loathed him.

Selama Dorian jarang bertemu Chaol, Dorian berlatih sendiri untuk mengontrol sihirnya. Tapi sihirnya masih kasar dan mudah muncul saat emosi Dorian memuncak. Di sela latihan sendirinya itu, Dorian jadi sering terluka. Ia bertemu dengan Sorscha, seorang penyembuh yang bekerja di kastil Adarlan. Tidak sengaja emosi Dorian keluar dan sihirnya muncul tak terkendali di ruang kerja Sorscha. Tapi Sorscha pandai menyembunyikan ekspresinya dan tulus menjaga rahasia Dorian. Sorscha juga membantu Dorian untuk menyelidki pengendalian sihirnya. Lambat laun Dorian menyukai Sorscha tapi ia tidak tahu rahasia yang disembunyikan Sorscha.

They had survived, when so many had not. And no one ­else could understand what it was like to bear it, unless they had lost as much.

Manon Blackbeak adalah seorang penyihir sekaligus penerus klan penyihir Blackbeak. Diceritakan bahwa ada 3 klan penyihir : Blackbeak, Yellowlegs dan Blueblood. Karena magic sudah hilang, kekuatan mereka juga menghilang. Para penyihir ikut menua tiap tahunnya. Hanya sifat sadis dan kebiasaan untuk memakan manusia yang tidak hilang. Para penyihir berkumpul di bawah perintah Raja Adarlan karena mereka dijanjikan kekuatan. Ada pertandingan bernama War Games dimana pemenangnya akan memimpin semua klan penyihir dalam peperangan. Tentu saja saat perang itu terjadi, para penyihir berada di pihak Adarlan. Dalam War Games, para penyihir menggunakan mahluk wyfern yang diciptakan oleh Adarlan yang nantinya juga dipakai mereka saat perang terjadi. Manon bertekad untuk memenangkan War Games. Ketika perang yang disebutkan oleh Adarlan selesai, ia akan memakai kekuatan tersebut untuk merebut kembali Kerajaan Penyihir, kampung halamannya.

I claim you, Rowan Whitethorn. I don’t care what you say and how much you protest. I claim you as my friend

Celaena dan Rowan berada di Mistward untuk berlatih. Di sela latihan, ada kasus dimana banyak demi-fae yang meninggal. Tubuh mereka tidak ada luka dan berdarah tapi menyusut hingga tersisa kulit ari. Seperti ada yang menyedot para korban. Ketika diselidiki, Celaena dan Rowan menemukan markas mereka di dalam gua pantai. Sekitar dua ribu tentara manusia dan 3 mahluk aneh berwujud tidak seperti manusia dipimpin oleh pria bernama Jenderal Narrok. Mereka tahu bahwa kumpulan musuh itu akan menyerang Mistward dan mengambil para demi-fae yang tinggal disana. Karena demi-fae adalah tubuh yang tepat untuk dijadikan boneka Wyrdmark. Kumpulan boneka yang patuh pada Raja Adarlan dan mempunyai kekuatan. Celaena dan Rowan menyusun rencana untuk serangan yang akan terjadi. Hanya saja ada pengkhianat di Mistward. Dalam sekejap Mistward pun menjadi medan perang.

All she knew was that whatever and whoever climbed out of that abyss of despair and grief would not be the same person who had plummeted in.

Ceritanya semakin sangat tebal bruh. Seperti yang gue ceritakan di atas, ada tokoh baru yang muncul di series ini. Awalnya gue tidak menyukai Manon karena sifat sadisnya. Tapi seiring cerita, gue berpikir bahwa tokoh ini menarik. Manon adalah perempuan pemberani dan banyak akal. Gue yakin ia akan mempunyai peran besar di volume selanjutnya dan sepertinya akan berpihak ke Celaena. Lalu Aedion. Gue salut dengan kesetiaannya pada Aelin. Ia mengambil resiko dari awal ketika bergabung dengan Adarlan. Untung saja ketika Raja Adarlan memberi cincin Wyrdmark, doi tahu bahwa ada yang aneh di cincin tersebut. Sehingga Aedion tidak pernah ada di bawah kontrol Raja Adarlan. Tapi gue tidak begitu suka dengan Sorscha. Mungkin karena gue kurang suka dengan cerita dimana Dorian move on ke perempuan lain hahaha

Their hands clasped between them, he whispered into her ear, “I claim you, too, Aelin Galathynius.”

Selain Dorian yang berhasil move on, gue juga berhasil move on ke Rowan. Tokoh favourite dan membuat gue hampir gila dengan semua tingkahnya. Oke awalnya gue bingung dengan Rowan karena dia terlalu kasar pada Celaena dan semua ucapan yang keluar dari mulutnya selalu tidak bagus. Tapi malah tingkahnya begitu yang membuat gue suka dengan tokoh ini. Sepanjang cerita gue selalu menunggu kapan Celaena dan Rowan menjadi dekat. Tidak bertengkar terus lah. Dan ketika moment itu muncul, gue selalu senyam senyum aneh. Terutama bagian dimana Rowan yang melakukan “Blood Oath” dengan Celaena. Ketika Rowan meminum darah Celaena dan memutuskan untuk di sisi Celaena sampai akhir. Parah. Kenapa tokoh begini selalu bikin gue tidak tenang.

She was the heir of ash and fire, and she would bow to no one.

Di akhir cerita volume ke 3 ini, diceritakan tentang Celaena yang akan kembali ke Kerajaan Adarlan. Celaena sudah bertekad untuk berjuang melawan Adarlan dan mencari Wrydkey. Tapi ia tidak tahu bahwa ada peristiwa besar yang sudah terjadi disana. Peristiwa yang menimpa semua orang dekatnya. Kelanjutan ceritanya ada di Queen of Shadows 🙂

Leave a comment